Menurut sejarah, bangsa Yunani yang pertama kali menyelenggarakan perlombaan atletik. Hal ini dapat dibaca dari karya pujangga Yunani Purba bernama Homerus. Atletik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani “Athlos”, artinya lomba. pada waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba dan decathlon atau dasa lomba. pada nomor lari (marathon), nomor ini merupakan kegiatan berlari yang telah dimulai sejak tahun 490 sebelum Masehi. Kegiatan itu berawal dari sebuah kota kecil yang bernama Marathon, 40 km dari Athena. Jarak sepanjang itulah yang diperlombakan dalam Olimpiade 1889 di Athena. Baru pada tahun 1908, jarak marathon dibakukan menjadi jarak 42,195 km. Sejak itu, cabang olahraga marathon selalu menjadi puncak sekaligus penutup seluruh rangkaian olahraga.
Olimpiade modern dilaksanakan atas prakarsa seorang warga negara Prancis yang bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 bertempat di Athena Yunani. Dalam Olimpiade tersebut nomor atletik merupakan tambang medali yang diperebutkan. Namun organisasi olahraga atletik internasional baru terbentuk pada tanggal 17 juli 1912 pada Olimpiade ke-5 di Stockhom, Swedia dengan nama “International Amateur Athletic Federation” yang disingkat IAAF. Sejak saat itu, atletik mengalami perkembangan yang sangat pesat. pada tanggal 3 September 1950 di Indonesia berdiri PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Jalan Cepat
Perbedaan antara Jalan Cepat dan Lari
Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat
a. Start
b. Prinsip Dasar Jalan Cepat
- Langkah, Dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan, lutut terlipat, tungkai badan bergantung ke depan, karena ayunan paha ke depan tungkai bawah ikut terayun ke depan, lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah; bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah berganti menjadi kaki ayun.
- Kecondongan badan sedikit ke depan dengan ayunan lengan. Siku dilipat lebih kurang 90 derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama dengan langkah kaki.
c. Finish
Prinsip Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat
a. Aktivitas Pembelajaran Fase Tumpuan Dua Kaki
Sekarang praktikkan fase tumpuan dua kaki jalan cepat dengan cara berikut ini.
- Coba perhatikan dan amati contoh yang diperagakan oleh guru cara melakukan fase tumpuan dua kaki gerakan jalan cepat.
- Lakukan seperti yang dipraktikkan oleh guru.
- Rasakan saat kamu melakukan gerakan tersebut.
- Bandingkanlah dengan gerakan yang kamu lakukan dengan contoh yang diberikan oleh gurumu.
- Gerakan yang mana mudah untuk kamu lakukan?
b. Aktivitas Pembelajaran Fase Tarikan
Sekarang praktikkan fase tarikan jalan cepat dengan cara berikut ini.
- Coba perhatikan dan amati contoh yang diperagakan oleh guru cara melakukan fase tarikan gerakan jalan cepat.
- Lakukan seperti yang dipraktikkan oleh guru.
- Rasakan saat kamu melakukan gerakan tersebut.
- Bandingkanlah dengan gerakan yang kamu lakukan dengan contoh yang diberikan oleh gurumu.
- Gerakan yang mana mudah untuk kamu lakukan?
c. Aktivitas Pembelajaran Fase Relaksasi
Sekarang praktikkan fase relaksasi gerakan jalan cepat dengan cara berikut ini.
- Coba perhatikan dan amati contoh yang diperagakan oleh guru cara melakukan fase relaksasi gerakan jalan cepat.
- Lakukan seperti yang dipraktikkan oleh guru.
- Rasakan saat kamu melakukan gerakan tersebut.
- Bandingkanlah dengan gerakan yang kamu lakukan dengan contoh yang diberikan oleh gurumu.
- Gerakan yang mana mudah untuk kamu lakukan?
d. Aktivitas Pembelajaran Fase Dorongan
Sekarang praktikkan fase dorongan jalan cepat dengan cara berikut ini.
- Coba perhatikan dan amati contoh yang diperagakan oleh guru cara melakukan fase dorongan gerakan jalan cepat.
- Lakukan seperti yang dipraktikkan oleh guru.
- Rasakan saat kamu melakukan gerakan tersebut.
- Bandingkanlah dengan gerakan yang kamu lakukan dengan contoh yang diberikan oleh gurumu.
- Gerakan yang mana mudah untuk kamu lakukan?
Aktivitas Jalan Cepat
a. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat pada Lintasan Lurus
Cara melakukan jalan cepat pada lintasan lurus adalah sebagai berikut.
- Berjalan sepanjang lintasan dan upayakan agar telapak kaki mengikuti sebuah garis lurus.
- Menjaga agar badan bergerak pada jalur lurus sehingga tidak terjadi pengurangan jangkauan langkah ataupun kecepatan.
- Berkonsentrasi pada gerak sebelah kaki dalam tahap penarikan dengan menancapkan tumit pada tanah dan berkonsentrasi pada gerak tersebut oleh kaki yang lain, kemudian perhatikan kedua kaki.
- Seperti Pembelajaran 3) tetapi berkonsentrasi pada kaki pendorong.
- Lakukan pembelajaran di atas berulang kali, pertama dengan satu kaki kemudian dengan kedua belah kaki. dengan langkah terkontrol, lakukan langkah-langkah percepatan dan perubahan-perubahan irama jalan, pada jarak- jarak yang pendek.
b. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat pada Tikungan
Cara melakukan jalan cepat pada tikungan adalah sebagai berikut :
- Badan dan kepala diusahakan tetap vertikal, lengan bengkok pada siku dengan sudut ±90º.
- Kaki belakang setelah melakukan dorongan dengan sempurna, bergerak maju ke depan, bengkok dan ujung jari kaki dekat dengan tanah.
- Kaki depan ditarik ke belakang dan diluruskan sampai mencapai penarikan dan dorongan.
- Kaki-kaki bergerak pada satu garis dalam arah jalan cepat dan titik pusat gravitasi menempuh jalur yang sama.
c. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat Menempuh Jarak 200 Meter
1) Start
2) Langkah
3) Kecondongan Badan Sedikit ke Depan
4) Finish
d. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat Menempuh Jarak 500 Meter
Hal-Hal yang Perlu Dihindari dan Diutamakan dalam Jalan Cepat
a. Hal-Hal yang Perlu Dihindari dalam Jalan Cepat
- Kehilangan hubungan/kontak dengan tanah (terlepas dari permukaan tanah dan ada saat melayang).
- Kecondongan badan terlalu ke depan atau tertinggal di belakang.
- Menarik atau menurunkan titik pusat gravitasi badan.
- Mendorong titik gravitasi menurut jalur yang zig-zag.
- Langkah terlalu pendek.
b. Hal-Hal yang Perlu Diutamakan dalam Jalan Cepat
- Pelihara lutut tetap lurus pada saat/fase menumpu.
- Perkuatlah otot-otot belakang/punggung dan otot-otot daerah perut.
- Cegahlah badan dan lengan diangkat terlalu tinggi.
- Gerakkan kaki pada/di atas garis lurus.
- Lakukan daya dorong yang penuh, gunakan gerak lengan yang mudah dan gerakan yang baik dari pinggang.